Pages

Kontroversi SOPA - PIPA merebak...!!!

Jumat, 20 Januari 2012 0 komentar





Peter Pachal, penulis dan jurnalis teknologi, melalui situswww.mashable.com menjelaskan mengenai impilkasi Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Protect Intellectual Property Act (PIPA). Ia menganggap SOPA-PIPA belum bisa mencegah pembajakan.

Pembajakan menjadi permasalahan yang sangat nyata. Akan tetapi, implikasi undang-undang dapat melukai industri itu sendiri dengan tingginya tagihan yang dikenakan pada penyedia konten apabila terjadi pembajakan.

Seniman dan pencipta karya yang menghasilkan konten tentu terganggu dengan peredaran bebas karya mereka dan juga adanya pembajakan. "Teman-teman musisi saya sangat khawatir ketika membuat album. Seringkali album belum dirilis, namun lagu mereka sudah muncul di Internet," kata Pachal.

Bahkan, para pembuat film sangat tertekan ketika karya mereka dapat dengan mudah ditemukan di situs-situs file-sharing. Sangat wajar, para seniman menginginkan itu pencegahan terhadap pembajakan.

Pendukung SOPA dan PIPA, seperti halnya Undang-Undang Motion Picture Association of America (MPAA), mengemukakan alasan dibuatnya peraturan tersebut. Undang-undang dibuat karena pembajakan menimbulkan risiko kerja di industri online.

Namun, apabila SOPA-PIPA berlaku, maka akan memaksa situs untuk bertanggung jawab akan adanya pelanggaran. "Ini sangat menyesatkan," kata Pachal.

Tentu haruslah diperjelas dahulu mengenai pembajakan. Ada bisnis bawah tanah yang diuntungkan dari pembajakan dan pelanggaran hak cipta di dunia maya. Namun demikian, bisnis tersebut sebagian tidak berjalan secara online.

Di Hong Kong, Taiwan, dan Cina terdapat peredaran karya musik, film, dan televisi yang dijual seolah-olah seperti produk asli. Di Cina, pemutaran film dilakukan secara bebas sebelum film seharusnya diputar di bioskop. Ini adalah fenomena yang telah berjalan selama 10 tahun.

Industri seperti yang terjadi di Cina tidak akan hilang karena adanya aturan SOPA-PIPA. Distributor ini terorganisir secara rapi dan cukup cerdas secara teknis. Menembus web host dari berbagai negara untuk mendapatkan konten adalah hal sepele bagi mereka.

Bagi sebagian negara yang mendapatkan keuntungan dari pembajakan, aturan penegakan hukum sangatlah lemah. Pembajakan harus diperangi, namun undang-undang tidak perlu dibuat.

Kebanyakan orang membajak atau mengunduh disebabkan sulitnya akses dan aturan hukum pada situs-situs yang legal. "Saya akui, saya membeli lagu-lagu dari iTunes, namun kemudian saya mengunduh dengan kualitas yang lebih bagus di BitTorrent."

Situs layanan iTunes sangat laris karena mudahnya akses mereka dalam menyediakan konten. Daripada memfokuskan pada pembentukan undang-undang, harusnya ada cara lain yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan konten. "Sebaiknya ada inisiatif untuk modernisasi cara distribusi konten," kata Pachal.

SOPA-PIPA tidak dapat bertahan karena tidak semua kasus pembajakan dan pelanggaran dapat tersentuh oleh aturan Amerika Serikat. Bagaimanapun juga, industri dan kebebasan di dunia online memiliki berbagai risiko.

Peraturan Penghentian Pembajakan Online pertama kali diajukan oleh Kongres ke Gedung Parlemen pada 26 Oktober 2011. Aturan dibuat untuk memperluas kemampuan penegak hukum di AS dan pemegang hak cipta dalam melawan perdagangan hak cipta serta kekayaan intelektual melalui media online.

Kontroversi undang-undang terus berlanjut. Sebagai bentuk protes, Wikipedia menutup situs versi Bahasa Inggrisnya pada Rabu, 18 Januari 2012. Gerakan blackout juga diikuti oleh search engine terkemuka, Google yang mem-blackout situsnya selama 24 jam pada hari yang sama.

Sejak awal Google sangat vokal menentang SOPA-PIPA. Perusahaan ini menganggap aturan dapat merusak suasana kondusif di industri online. 

Kementrian Informasi dan Komunikasi harus bekerja sama dengan para " HACKER "

Senin, 16 Januari 2012 0 komentar

Jakarta - Berbagai harapan disematkan ke pundak pengurus baru Indonesia-Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII). Salah satu yang dianggap penting adalah, level pimpinan tim pengawas internet Indonesia ini dapat menggandeng kalanganunderground.

Adapun yang dimaksud kalangan underground di sini adalah para penggiat IT yang bergerak di lintas komunitas 'bawah tanah'. Stereotype yang melekat pada mereka adalah para hacker, meski tak semuanya juga yang bisa dibilang sebagai peretas.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gatot S. Dewa Broto, kalangan underground ini memiliki idealisme dan kemampuan yang tinggi. Nah, jika bisa diarahkan tentu ini akan bisa berkontribusi kepada negara.

"Ibaratnya kalau ada serangan, jangan sesama bangsa Indonesia saling merusak. Paling tidak dicari solusi yang membangun," tukasnya kepada detikINET.

Beruntung, lanjut Gatot, ada salah satu pengurus Id-SIRTII yang baru, dekat dengan komunitas hacker ini. "Tentu ini bisa menjadi point plus untuk mempererat hubungan komunikasi dengan kelompok underground," lanjutnya, tanpa menyebut nama pengurus baru yang dimaksud.

Tugas Id-SIRTII sendiri ke depannya dikatakan bakal semakin berat lantaran serangan terhadap keamanan jaringan Tanah Air kian deras. Tentu ini menjadi tugas Id-SIRTII untuk memperkecil ancaman yang ada.

"Dihilangkan semuanya tentu sulit, setidaknya diminimalisir. Dari Kominfo juga mengingatkan kepada semua institusi untuk melakukan self protecting karena sumber daya Id-SIRTII juga terbatas," tukas Gatot.

PR Id-SIRTII yang lain adalah apakah akan tetap di bawah Ditjen Penyelenggara Pos dan Informatika atau dipindahkan ke Ditjen Aplikasi dan Informatika. Sebab di sana juga ada Direktorat Keamanan Jaringan.

"Tapi itu nanti lah. Selain itu juga terkait finalisasi RUU Konvergensi. Kita juga akan melihat bagaimana isu keamanan jaringan di-insert pada RUU Konvergensi itu," pungkasnya.

Sebelumnya, meski sudah menunjuk lima orang pengurus baru di level pimpinannya, siapa yang bakal menduduki posisi puncak atau Ketua Pelaksana Id-SIRTII masih belum jelas. Kabar yang merebak, posisi strategis itu sudah 'dibooking' oleh orang dari Kementerian Kominfo.

Sementara kelima orang pengurus baru tim pengawas internet periode 2012-2015 adalah Muhammad Salahuddien, Bisyron Wahyudi, Iwan Sumantri, Mizamil, dan Muhammad Salman.

Jakarta - Berbagai harapan disematkan ke pundak pengurus baru Indonesia-Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII). Salah satu yang dianggap penting adalah, level pimpinan tim pengawas internet Indonesia ini dapat menggandeng kalanganunderground.

Adapun yang dimaksud kalangan underground di sini adalah para penggiat IT yang bergerak di lintas komunitas 'bawah tanah'. Stereotype yang melekat pada mereka adalah para hacker, meski tak semuanya juga yang bisa dibilang sebagai peretas.

Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Gatot S. Dewa Broto, kalangan underground ini memiliki idealisme dan kemampuan yang tinggi. Nah, jika bisa diarahkan tentu ini akan bisa berkontribusi kepada negara.

"Ibaratnya kalau ada serangan, jangan sesama bangsa Indonesia saling merusak. Paling tidak dicari solusi yang membangun," tukasnya kepada detikINET.

Beruntung, lanjut Gatot, ada salah satu pengurus Id-SIRTII yang baru, dekat dengan komunitas hacker ini. "Tentu ini bisa menjadi point plus untuk mempererat hubungan komunikasi dengan kelompok underground," lanjutnya, tanpa menyebut nama pengurus baru yang dimaksud.

Tugas Id-SIRTII sendiri ke depannya dikatakan bakal semakin berat lantaran serangan terhadap keamanan jaringan Tanah Air kian deras. Tentu ini menjadi tugas Id-SIRTII untuk memperkecil ancaman yang ada.

"Dihilangkan semuanya tentu sulit, setidaknya diminimalisir. Dari Kominfo juga mengingatkan kepada semua institusi untuk melakukan self protecting karena sumber daya Id-SIRTII juga terbatas," tukas Gatot.

PR Id-SIRTII yang lain adalah apakah akan tetap di bawah Ditjen Penyelenggara Pos dan Informatika atau dipindahkan ke Ditjen Aplikasi dan Informatika. Sebab di sana juga ada Direktorat Keamanan Jaringan. 

"Tapi itu nanti lah. Selain itu juga terkait finalisasi RUU Konvergensi. Kita juga akan melihat bagaimana isu keamanan jaringan di-insert pada RUU Konvergensi itu," pungkasnya.

Sebelumnya, meski sudah menunjuk lima orang pengurus baru di level pimpinannya, siapa yang bakal menduduki posisi puncak atau Ketua Pelaksana Id-SIRTII masih belum jelas. Kabar yang merebak, posisi strategis itu sudah 'dibooking' oleh orang dari Kementerian Kominfo.

Sementara kelima orang pengurus baru tim pengawas internet periode 2012-2015 adalah Muhammad Salahuddien, Bisyron Wahyudi, Iwan Sumantri, Mizamil, dan Muhammad Salman.

sumber : detik.com

Bisnis 100% Tanpa Modal

Download ebook gratis
Software Iklan Baris Massal
 
APA ADANYA...... © 2011 | Designed by Bingo Cash, in collaboration with Modern Warfare 3, VPS Hosting and Compare Web Hosting